Masakan Padang adalah nama yang digunakan untuk menyebut segala jenis masakan yang berasal dari kawasan Minangkabau, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Semua jenis masakan ini lebih populer dengan sebutan masakan Padang. Meskipun sesungguhnya berbagai resep masakan Sumatera Barat mayoritas tidak berasal dari kota Padang, misalnya kota Bukittinggi, Solok,Padang Pariaman, Payakumbuh, dan sebagainya juga dikenal memiliki tradisi kuliner yang kaya. Rumah makan Padang atau rumah makan urang awak adalah sebutan untuk usaha rumah makan yang khusus menyajikan masakan Padang di luar daerah.
Pengelolaan
Penentuan lokasi tempat usaha bagi rumah makan masakan padang
merupakan langkah utama untuk menentukan dapat sukses atau tidak usaha
ini. Pada umumnya manajemen rumah makan Padang dikelola oleh keluarga atau kaum kerabat sekampung. Pengelola rumah makan Padang banyak menganut falsafah Minang yang demokratis, seperti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,
hal ini terlihat dari pembagian keuntungan yang dibagikan setiap
seratus hari kerja, dengan sistem bagi hasil berdasarkan indeks
prestasi. Cara seperti ini, akan mendorong karyawan untuk berprestasi,
mereka akan berusaha melayani tamu sebaik-baiknya agar tamu mau datang
kembali. Sistem bagi hasil
seperti ini menjadikan karyawan merasa ikut memiliki perusahaan. Untuk
memahami pengelolaan rumah makan, setiap karyawan harus melewati proses
pengkaderan lengkap khas rumah makan. Biasanya karier mereka dimulai
dari pencuci piring, kemudian meningkat sebagai penyiap makanan, pelayan
tamu, kasir, hingga menjadi manajer.
Cara penyajian hidangan
Pelayan rumah makan Padang kebanyakannya pria. Pelayan rumah makan Padang mempunyai keunikan dalam menyajikan hidangan. Mereka akan membawa sejumlah piring
hidangan secara sekaligus dengan bertingkat-tingkat/bertumpuk-tumpuk
dengan kedua belah atau sebelah tangan saja tanpa jatuh. Hal ini
merupakan atraksi yang cukup menarik bagi para pengunjungnya. Kemudian
semua piring-piring kecil yang berisikan hidangan ini disajikan kepada
tamu. Tamu bisa mengambil makanan yang ia sukai dan hanya membayar
makanan yang diambil. Jika sudah selesai makan, pelayan akan memeriksa
hidangan apa saja yang telah dimakan oleh tamu. Cara penyajian yang unik
ini berbeda dengan kebanyakan restoran lainnya. Umumnya jika tamu masuk
ia akan disodori menu dan akan memesan makanan dari menu tersebut
Jaringan
Jaringan rumah makan Padang berkembang dari Sumatera ke Jawa dan Bali.
Di Bali ada sekitar 100 rumah makan Padang. Data lain dari Ikatan
Warung Padang Indonesia (Iwapin) mencatat, di wilayah Jakarta dan
sekitarnya ada sekitar 20.000 rumah makan Padang. Bahkan ada yang di luar negeri.
Menu
Masakan Padang termasuk jenis masakan yang dapat dihidangkan kapan pun. Rumah makan Padang menawarkan keanekaragaman jenis masakan seperti rendang, gulai tunjang, gulai gajebo, soto Padang, dendeng balado, ayam pop, dan gulai kepala ikan kakap disertai Samba Lado (dikenal sebagai Sambal Balado di daerah jawa). Banyak rumah makan Padang yang masih mengimpor bahan dari ranah Minang, misalnya mendatangkan ikan bilis
asli dari Sumatera Barat. Pengelola rumah makan Padang juga
mempertahankan keaslian rasa masakan Minang dengan menggunakan juru
masak yang berasal dari Sumatera Barat. Atau setidaknya mereka meminta
bantuan orang dari Sumatera Barat untuk menjaga kualitas dan cita rasa
masakan.
Beberapa pengelola rumah makan perlu mempertimbangkan kemampuan lidah
konsumen di luar komunitas Minang, apalagi orang asing, misalnya
mengurangi tingkat kepedasan.
Dari beberapa jenis masakan Minang yang di sebutkan di atas, masakan
lainnya seperti Ayam dan Itik lado ijau, baluik lado ijau (belut goreng
cabe hijau), samba lado pukek, samba lado tanak, tidak kalah populernya
dan juga diminati banyak orang. Banyak wisatawan asing yang berkunjung
ke restoran-restoran Minang untuk mecoba kelezatan masakan Minangkabau.Sumber : http://id.wikipedia.org